Oleh : Ekha Putri Minangsih Subara
Bagi pengguna Facebook dari awal tentu akan merasakan perubahan tampilan yang tayang di news feed kita masing masing.
Di awal awal, facebook hampir memunculkan seluruh status teman yang diposting saat itu. Namun sekarang , hanya orang orang yang terkoneksi yang muncul statusnya di news feed kita.
Kali ini saya tidak akan bahas algoritma Facebooknya… ini akan jadi pembahasan bisnis iklan nantinya … hehehe.
Namun saya ingin mengungkapkan bahwa Mark Zuckerberg menginginkan faceboook sebagai media social yang mirip dengan keadaan di dunia kita sebenarnya.
Bahwa dari sekian ribu teman kita, hanya beberapa ratus orang yang sebenarnya berinteraksi dengan kita.
Dari jumlah di atas, dikerucutkan lagi hanya puluhan orang yang benar benar intensif berinteraksi dengan kita tanpa jaga image, rasa sungkan dan keberanian untuk sekedar mengekspresikan perasaannya dengan Like, share dan comment.
Algoritma Facebook ini sebenarnya gak pinter pinter amat… dalam arti bandingannya dengan system kerja otak manusia, dia merekam kesamaan kata kata yang sering dibicarakan, topic topic yang sering dikomentari, gambar gambar yang dishare dsb.
Tidak aneh … postingan tentang keluarga umumnya mucul di keluarga kita, postingan dakwah akan muncul di teman pengemban dakwah dan postingan bisnis kita munculnya di news feed kolega bisnis kita.
Perasaan, pemikiran dan perhatian topic adalah yang mengelompokkan teman teman kita oleh algoritma Facebook ini.
Hal ini persis dalam kondisi berjamaah, Perasaan, pemikiran dan aturan itulah yang menyatukan bukan yang lain. Begitulah algoritmanya bekerja.