Hikmah 17 tahun

Inspirasi Islami Perempuan, Keluarga dan Anak

Jumat, 29 Agustus 2014

Hikmah 17 tahun


Hikmah 17 tahun
Hari itu, 25 mei 1998, tepat 17 tahun umurku. Lebih pagi aku datang ke sekolah dari biasanya. Sudah diduga, banyak orang yang tidak mengenaliku. Baik tetangga yang terlewati, atau teman-teman di kelas lain. Dan akhirnya sampailah aku di kelas 2-3. Beberapa teman sudah lebih dulu datang, masih saja mereka tidak terlalu memperhatikanku. Sampai akhirnya kusapa mereka.

“Assalamu’alaikum” ujarku datar. Alih-alih menjawab, teman-teman waktu itu menoleh dan mendiam. Sepertinya ada jeda 30 detik keheningan di sekitar tempat aku berdiri. Senyap. Diikuti tatapan mata tak percaya. Sebagian teman wanita menitikkan air mata, dan sebagian teman pria terpana.

“Wa ‘alaikum salam” ujar laila temanku dengan nada tercekat. Dia mendekatiku dan menarik tanganku lembut ke bangku. Setelah duduk, dia terus menatapku untuk memastikan keberadaanku. “Alhamdulillah, uni, engkau berubah” ujarnya lirih. Beberapa teman pria tersenyum. Angga yang sejak tadi terdiam memecah kebekuan di antara teman pria dengan berkata “ Selamat datang ukhti, engkau berhijrah dengan menutup aurat.”

Ya, aku yang dikenal sebagai ketua ekstra kurikuler drama & anggota Paduan Suara ini telah berubah. Pada ulang tahunku yang ke-17 aku memutuskan untuk menutup aurat. Menggunakan kerudung  dan pakaian menutup aurat ke sekolah dan tempat umum lainnya.

Bukan hal mudah bagiku untuk menutup aurat, pergumulan batin yang panjang. Tapi akhirnya aku putuskan untuk memulainya pada umur 17 tahun. Memang terlambat, tapi itulah kenyataannya. Semoga sisa umurku berkah dengan melaksanakan salah satu kewajiban dari Allah. Meski akhirnya keputusan ini menuntunku untuk merubah jalan hidup yang kupilih.